LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
EKOLOGI
![]() |
DISUSUN OLEH :
NAMA
:
DEDI DAMHURI
NPM :
A1D015023
DOSEN
:
1. DRA. ARIEFA P.YANI, M.Si
2.
IRWANDI ANSORI, M.Si
ASITEN
DOSEN :
1. ULVIA FITRIANI
(A1D013019)
2.
YEMI ULVIANI (A1D013016)
3.
RUDIANSYAH (A1D013040)
4.
DIO AGUNG KURNIAWAN (A1D013008)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Judul
Judul dari prektikum kali ini ialah tingkah laku Ekologi
1.2.
Tujuan
1.2.1. Menyebutkan
komponen-komponen biotik
1.2.2. Menyebutkan
komponen komponen abiotik
1.2.3. Menjelaskan
hubungan timbal balik antara komponen biotik da komponen abiotik
1.2.4. Membedakan pengertian
komunitas dan ekosistem
1.3.
Latar Beakang Masalah
Individu
berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan
dividuus (dapat dibagi) jadi individu merupakan bagian
organisasi kehidupan yang tidak dapat
dibagi lagi. Masing-masing unit yang disebut individu
tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-masing terpisah
Setiap
individu akan berinteraksi dan akan menghasilkan keanekaragaman di kehidupan
ini sangatlah menentukan keberagaman di muka bumi ini. Antara keanekaragaman
itu terdiri antara faktor biotik dan abiotik yang dimana faktor biotik adalah
organisme.
Organisme
yang ada di dalam ekosistem dan yang dimana faktor biotik adalah faktor
lingkungan dari ekosistem itu. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal
balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk
hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit
utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan,
ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena
itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain
abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya.
Contoh
faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan.
Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan
sebagainya.
Habitat yang
ada dalam ekositem sangatlah mempengaruhi keberagaman suatu ekositem itu dan
keseimbangan ekositem itu , karena dalam faktor biotik itu terdiri 3 bagian ,
yaitu Produsen , konsumen dan dekomposer . Jika salah satu dari ketiga faktor
itu tidak ada keseimbangan , maka ekosistem itu akan ada sebuah gangguan.
Sebuah wilayah satu dengan wilayah lainnya pasti akan berbeda tingkat
keberagamannya misalnya di Universitas Bengkulu terdiri dari berbagai tumbuhan
paku , pohon kelapa , monyet , semut ,dan lain-lain
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Individu
berasal dari bahasa latin yaitu in (tidak) dan
dividuus (dapat dibagi) jadi individu merupakan bagian
organisasi kehidupan yang tidak dapat
dibagi lagi. Masing-masing unit yang disebut individu
tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-masing terpisah.
Setiap individu seperti pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat hidup
apabila dipisahkan dari rumpunnya tersebut. Individu
dalam ekologi memiliki makna yang sangat penting,
karena dari individu dapat dikumpulkan
bermacam-macam data untuk mempelajari tentang kehidupan
dalam hubungannya dengan lingkungannya (Campbell,2004
: 745).
2.1. Pengertian
Ekologi
Ekologi
adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antar tumbuhan dan binatang
dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa
mereka ada disitu. Kata ekologi berasal dari kata yunani “Oikos”, yang berarti
“rumah” atau di alam sekitarnya. Sejarah perkembangannya tidak begitu jelas,
dimulai kurang lebih pada abad ke 16 dan 17 yang timbul dari “natural history”
dan kemudian berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang sistematik, analitik
dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan. Apabila dahulu
pendekatannya hanyalah bersifat deskriptif maka dalam ekologi mutakhir telah
digunakan cara-cara kwantitatif dan statistik. Tapi walaupun demikian sebagian
besar cara deskriptif masih dipakai sebagai alat untuk mempelajari fungsi
sistem ekologi. Ekologi sekarang lebih menekan pada studi aspek-aspek kegunaan
alam. Bagaimana bekerjanya sistem ekologi, proses atau mekanisme apa yang
menentukan struktur dari sistem tersebut pada suatu keadaan dan waktu tertentu
dan bagaimana pola penyebaran dan perubahannya (Kimball, 1988:166).
Ekologi
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan suatu ekosistem. Ekosistem adalah
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang
kompleks antara organisme an lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup
(tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu
sistem ekologi (Priadi,2010:88).
2.3. Anatomi
Ekosistem
Unit
ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas
beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas,
yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sejumlah ahli ekologi
memusatkan perhatian secara nyaris eksklusif pada organisme-organisme hidup
dari suatu ekosistem, sedangkan ahli-ahli ekologi mempelajari cara
karakteristik-karakteristik fisik di daerah tersebut membatasi dan mengatur
ekosistem. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda
tak hidup,seperti air, tanah, suhu dan kelembapan.
2.4. Komponen-komponen
abiotik:
komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup.
atau tidak mempunyai ciri-ciri bahwa mereka adalah makhluk hidup. komponen
abuiotik iini berkaitan erat dengan lingkungan.
Ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi yang dilandasi dengan tatanan alam Merupakan ilmu
pengetahuan murni yang mengatur sikap
serta perilaku manusia dapat bersifat lintas disiplin sesuai dengan persoalan
yang dihadapi. Ilmu
lingkungan mempelajari tempat dan peranan
manusia di antara makhluk hidup dan komponen kehidupan lainnya. Dalam hal ini ilmu
lingkungan dapat dikatakan sebagai
ekologi terapan, yaitu bagaimana
menerapkan berbagai prinsip dan
ketentuan ekologi itu dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain ilmu
lingkungan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia harus menempatkan
dirinya dalam ekosistem atau lingkungan hidupnya. Ilmu lingkungan
mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup dengan
lingkungannya (Setiadi, 2012: 99).
Apabilah
dahulu pendektannya hanyalah bersifat diskriptif maka dalam ekologi muktahir
telah di gunakan cara-cara kuantitatif dan static. Tapi walaupun demikian
sebagian besarcara deskriptif masih di pakai sebagai alat mempelajari fungsi
system ekologi. Ekologi sekarang lebih menekankan pada studi aspek-aspek
kegunaan alam. Bagaimana sistem kerjanya ekologi, proses atau mekanisme apa
yang menentukan system dari struktur dari system tersebut pada suatu keadaan
dan waktu tertentu dan bagaimana pola penyebaran dan perubahannya.
Ekologi
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan suatu ekosistem. Ekosistem adalah
tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup
yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik yang
kompleks antara organismedan lingkungannya baik yang hidup mauoun yang tidak
hidup ( Tanah,Air,Udara,atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk
suatu system ekologi.
Suatu
lingkungan dapat terdiri dari komponen penyusun ekosistem, yaitu
komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang
menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula
bukan organisme.Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas
komponen biotik dan abiotik (Resosoedarm,1986: 200).
Komponen abiotik suatu ekosistem
merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai
medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak
hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain tanah,
suhu, air, udara, topografi, iklim dan sebagainya. Sedangkan komponen biotik
suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang
dikelompokkan berdasarkan cara
memperoleh makanan yaitu organisme autotrop merupakan organisme
yang dapatmengubah bahan anorganik menjadi organik (dapatmembuat makanan
sendiri). Organisme autotropdibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop
adalah organisme yang dapatmenggunakan sumber energi cahaya untuk mengubahbahan
anorganik menjadi bahan organik, contohnyatumbuhan hijau.Kemoautotrop adalah
organisme yang dapat memanfaatkanenergi dari reaksi kimia untuk membuatmakanan
sendiri dari bahan organik. Contohnyabakteri nitrit dan nitrat. Organisme
heterotrop, adalah organisme yangmemperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrof (Soegiarto, 1993 : 110)
Ekosistem daratan meliputi
hutan, bioma gurun, padang rumput, semak belukar, hutan hujan tropis, hutan
gugur, taiga,dan bioma Tundra. Berdasarkan hasil pengamatan yaitu komponen
biotik dan abiotikyang diamati ekosistem yang diamati kali ini adalah ekosistem
hutan. Di dalam ekosistem hutan komponen
biotiknya terdiri dari tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah berfungsi
sebagai organisme produsen(autotrof). Sedangkan hewannya(konsumen) dan jamur
(pengurai) merupakan organisme heterotrof. komponen biotik suatu ekosistem
merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan berdasarkan
cara memperoleh makanan yaitu organisme autotrop merupakan organisme yang
dapatmengubah bahan anorganik menjadi organik (dapatmembuat makanan sendiri).
Organisme autotropdibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop adalah
organisme yang dapatmenggunakan sumber energi cahaya untuk mengubahbahan
anorganik menjadi bahan organik, contohnyatumbuhan hijau.Kemoautotrop adalah
organisme yang dapat memanfaatkanenergi dari reaksi kimia untuk membuatmakanan
sendiri dari bahan organik. Contohnyabakteri nitrit dan nitrat. Organisme heterotrop,
adalah organisme yangmemperoleh bahan organik dari organisme lain.
Contohnyahewan, jamur dan bakteri non autotrop. Sedangkan berdasarkan kedudukan
fungsional dalam ekosistem (Niche) dibagi menjadi Produsen, semua organisme
autotrop.Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora, herbivora
dan omnivora. Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikanorganisme
mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali.Contohnya bakteri dan
jamur.Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dandiubah menjadi
partrikel organik yang lebih kecil strukturnya.Contohnya cacing tanah dan
kumbang kotoran.
Komponen abiotik ekosistem
hutan yang diamati terdiri dari terdiri dari tanah, serasah, cahaya
matahari,dan kayu mati yang merupakan bahan organik dan anorganik. Komponen
abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme
sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu
tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain
tanah( tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat
tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat
berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber
nutrisi bagi tanaman. Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH)
tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap
penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi
tanaman),udara( Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Kondisi udara
pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.Cahaya
matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk
memberikan pasokan oksigen ke lingkungan. Kelembaban, merupakan kadar air yang
terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan
hewan terhadap kekeringan. Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan, topografi,
iklim dan sebagainya (Sulistyorini, 2009: 45).
Ada beberapa
istilah yang di gunakan dalam ekologi, yaitu:
2.4.1. Individu
Individu yaitu
unit terkecil dari satuan ekosistem. Contohnya seeking.
2.4.2.
Populasi.
Populasi yaitu kumpulan individu sejenis yang
menempati suatu daerah geografis tertentu, pada waktu tertentu pula. Contohnya
sekelompok gajah.
2.4.3.
Komunitas
Komunitas yaitu kumpulan beberapa populasi yang
menempati suatu daerah tertentu. Contohnya dalam suatu area persawahan terdapat
populasi padi, populasi tikus dan populasi belalang.
2.4.4.
Ekosistem
Ekosistem yaitu kesatuan antara komunitas dengan
lingkungan tempat hidupnya, beserta hubungan timbal balik yang ada di dalamnya.
2.4.5.
Biosfer
Biosfer yaitu kumpulan berbagai ekosistem yang
membentuk kesatuan ekosistem global.
2.4.6.
Lingkungan
Lingkungan yaitu segala sesuatu yag terdapat di
sekitar makhluk hidup. Contohnya hutan, gunung, laut dan pantai.
2.4.7.
Habitat
Habitat yaitu tempat hidup suatu makhluk hidup,
termasuk didalamnya adalah lingkungan dan makhluk hidup (Kimball,1998:127).
2.5.
Komponen biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang
terdiri atas makhluk hidup. Meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan
manusia.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, komponen biotik
dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
2.5.1.
Organisme autotrof
Merupakan organisme yang dapat membuat makanannya
sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan
menggunakan energi tertentu.
2.5.2.
Organisme heterotrof
Merupakan organisme yang memperoleh makanannya dari
makanan yang telah dibentuk oleh di bentuk oleh organisme lain dikarenakan
tidak dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya kupu-kupu pengisap madu
bunga.
Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen
biotik di bedakan atas empat jenis yaitu:
2.5.1. Produsen
Produsen
yaitu organisme yan berperan dalam menyediakan makanan sehingga dapat mendukung
kelangsungan hidup organisme lain.
2.5.2. Konsumen
Konsumen yaitu semua makhluk hidup yang
tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
di bagi kelompok menjadi 3 yaitu: herbivora, karnivora , dan omnivora
2.5.3. Pengurai,
Pengurai yaitu mikroorgaisme yang mampu
menguraikan organisme mati menjadi bahan mineral kembali. Contohnya bakteri dan
jamur.
2.5.4. Detritivora,
Detritivora yaitu organisme yang memakan
bahan organik, kemudian di ubah menjadi partikel organik yang lebih kecil lagi.
Contohnya cacing tanah dan kumbang (Syamsuri, 2006 : 99).
2.6. Para ahli ekologi mempelajari hal
berikut:
2.6.1. Perpindahan energi dan materi dari
makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor
yang menyebabkannya.
2.6.2. Perubahan populasi atau spesies pada
waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
2.6.3. Terjadi hubungan antarspesies
(interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya.
2.7. Perbedaan
Jenis-jenis Ekologi
Setiap jenis ekologi memiliki ruang
lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara satu jenis ekologi dengan ekologi
yang lain memiliki perbedaan. Dalam makalah ini hanya dibahas 5 jenis ekologi
saja yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman, ekologi serangga, dan
ekologi air tawar. Perbedaan jenis-jenis ekologi tersebut antara lain :
2.7.1. Ekologi hutan adalah cabang ekologi
yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan
2.7.2. Ekologi laut merupakan ilmu yang
mempelajari tentang ekosistem air laut.
2.7.3. Ekologi tanaman adalah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.
2.7.4. Ekologi serangga mempelajari
faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga.
2.7.5. Ekologi air tawar merupakan ilmu
yang mempelajari tentang ekosistem air tawar
Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian
utama dari lingkungan yang kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan
penduduk, industri pembangunan jalan-jalan dan hutan, pemakaian insektisida,
penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan bandara, perumahan, dan
sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses perubahan lingkungan
dari bumi ini. Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus
belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam
dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan
kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan, dalam
jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat
hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak
dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk,
peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma
nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran
(polusi), dan lain sebagainya.Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul
karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti
prinsip-prinsip ekologi.Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan
antara yang satu dengan yang lain. Yaitu:
2.7.1. Energi
dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat
hilang,
dihancurkan atau diciptakan.
2.7.2. Semua proses
pengubahanenergytidakcermat.
2.7.3. Materi, energi, ruang, waktu, dan
keanekaragaman adalah kategori sumber alam.
2.7.4. Mengenai kejenuhan dan
ketidakjenuhan.
2.7.5. Peningkatanpengadaansuatusumber alam mungkin
dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut.
2.7.6.
Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi
akan sering dijumpai pada generasi berikutnya.
2.7.7. Keanekaragaman
yang kekallebihtinggipadalingkungan yang stabil.
2.7.8. Tingkat
makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang
ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.
2.7.9. Keanekaragaman
sebanding dengan biomassa/produktivitas.
2.7.10. Biomassa/produktivitasmeningkatdalamlingkungan
yang stabil.
2.7.11. Sistem yang
mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
2.7.12. Kesempurnaan
adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam
suatu lingkungan tertentu.
2.7.13. Lingkungan
fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem
mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.
2.7.14. Derajat pola
keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu
sebelumnya (Wirakusumah,
2003 :206).
Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak
dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun
makhluk tak hidup (abiotik).
Dengan interaksi antara kedua
komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan
perubahan ekosistem (Anonim, 2011: 88).
Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure
biotik dan abiotik.Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara,
cahaya, dan nutrient. Yang juga penting pengaruhnya kepada organisme
adalah komponen biotik yakni semua organisme lain yang merupakan bagian dari
lingkungan suatu individu (Campbell, 2000. 17-20).
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1.
Waktu dan Tempat
Percobaan
tentang tingkah laku telah dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2015, pada jam
13.00 WIB. Lokasi percobaan ini
bertempat di Belakang Asrama PGSD, Universitas Bengkulu.
3.2. Alat
dan Bahan
Alat dan bahan yang
digunakan pada praktikum kali ini ialah:
3.2.1. Tali
rafia
3.2.2. Termometer
3.2.3. Hygrometer
3.2.4. Soil
termometer
3.2.5. Soil
tester
3.3. Prosedur
Kerja
3.3.1. Komunitas
Tumbuhan
3.3.1.1. Buatlah
kuadrat (plot) menggunakan tali rafia ukuran 4x4 m pada lokasi (habitat) yang
telah ditentukan.
3.3.1.2. Kuadrat
(plot) 4x4 m ini digunakan untuk sampling perdu.
3.3.1.3. Lakukan
pengamatan dan catat semua jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat pada plot
tersebut.
3.3.1.4. Setelah
pengamatan selesai, buatlah kuadrat (plot) menggunakan tali rafia yaang
berukuran lebih kecil, yaitu 1x1m untuk sampling rumput dan herba.
3.3.1.5. Lakukan
kembali pengamatan dan catat semua jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat
didalam plot tersebut.
3.3.2. Faktor
Abiotik
3.3.2.1. Suhu
Tanah
3.3.2.1.1.
Alat pengukur suhu tanah yaitu soil
meter disiapkan.
3.3.2.1.2.
Soil meter dimasukkan kedalam tanah
sampai kedalaman kira-kira 10cm
3.3.2.1.3.
Soil meter dibiarkan selama beberapa
menit. Setelah itu suhu tanah dapat dilihat pada skalanya
3.3.2.2. Suhu
Udara
3.3.2.2.1.
Pengukur udara yaitu termometer
disiapkan.
3.3.2.2.2.
Termometer digantungkan diatas ranting.
3.3.2.2.3.
Termometer tersebut didiamkan selama
beberapa menit. Setelah itu suhu udara dapat dilihat pada skalanya.
3.3.2.3. Kelembapan
Udara
3.3.2.3.1.
Alat pengukur kelembapan udara yaitu
Hygrometer disiapkan.
3.3.2.3.2.
Bagian berlubang pada ujung hygrometer
ditetesi dengan air.
3.3.2.3.3.
Hygrometer setinggi badan diputar dengan
kecepatan dan ketinggian yang konstan tanpa berhenti selama 10 menit.
3.3.2.3.4.
Angka yang tertera pada hygrometer
dicatat.
3.3.2.4. pH
Tanah
3.3.2.4.1.
Alat pengukur pH tanah yaitu soil tester
disiapkan.
3.3.2.4.2.
Soil tester dimasukkan kealam tanah.
Lihat angka yang terletak pada skalanya.
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Tabel
hasil pengamatan komunitas tumbuhan untuk komunitas tumbuhan yang ada dalam
plot 4 x 4 m
|
No
|
Jenis Tumbuhan
|
Jumlah Tumbuhan
|
|
1
|
Spesies 1
|
16
|
|
2
|
Spesies 2
|
17
|
|
3
|
Spesies 3
|
1
|
|
4
|
Spesies 4
|
9
|
|
5
|
Spesies 5
|
2
|
|
6
|
Spesies 6
|
1
|
|
7
|
Spesies 7
|
1
|
|
8
|
Spesies 8
|
1
|
|
9
|
Spesies 9
|
5
|
|
10
|
Spesies 10
|
10
|
4.1.2.
Tabel hasil pengamatan komunitas
tumbuhan untuk komunitas tumbuhan yang ada di dalam plot 1 x 1 m
|
No
|
Jenis Tumbuhan
|
Foto jenis Tumbuhan
|
|
1
|
Spesies 1
|
4
|
|
2
|
Spesies 2
|
2
|
|
3
|
Spesies 3
|
2
|
4.1.3.
Tabel hasil pengamtan komunitas hewan
untuk komunitas hewan yang ada di dalam plot 4 x4 m
|
No
|
Jenis Hewan
|
Foto jenis Hewan
|
|
1
|
Nyamuk
|
∞
|
|
2
|
Semut
|
Puluhan
|
|
3
|
Kumbang Hitam
|
1
|
|
4
|
Cacing
|
∞
|
4.1.4.
Tabel hasil pengamtan komunitas hewan
untuk komunitas hewan untuk komunitas Hewan yang ada di dalam plot 1 x 1 m
|
No
|
Jenis Hewan
|
Foto jenis Hewan
|
|
1
|
Nyamuk
|
∞
|
|
2
|
Semut
|
Puluhan
|
|
3
|
Langu
|
∞
|
4.1.5.
Tabel hasil pada komponen abiotik
|
No.
|
Faktor Abiotik
|
Nama Alat
|
Hasil
|
|
1.
|
Suhu tanah
|
Soil termometer
|
29 ˚C
|
|
2.
|
Kelembapan udara
|
Hygrometer
|
Suhu kering : 30 ˚C
Suhu Basah : 28 ˚C
|
|
3.
|
Ph tanah
|
Soil tester
|
5,2
|
|
4.
|
Suhu udara
|
Termometer
|
31 ˚C
|
4.2. Pembahasan
Pada pratikum ekologi
kami melakukan percobaan di lingkungan Universitas Bengkulu. Kami membuat plot
4x4 m dan kami juga membuat plot 1 x 1 m di dalam plot 4x4 m. Di dalam kedua plot tersebut kami banyak
menemukan tumbuhan dan hewan. Pada plot 1x1m terdapat tumbuhan spesies 1
jumlahnya ada 4 ,spesies 2 jumlanya ada 2, dan spesies 3 jumlahnya ada 2 juga.
Dari hasil pengamtan kami tumbuhan tersebut membentuk populsai kecil seperti
spesies 1,2,3.
Pada plot 1x1 m juga
terdapat hewan yaitu nyamuk jumlahnya tak terhingga, cacing jumlahnya tak
terhingga, semut jumlahnya puluhan, dan langu jumlahnya tak terhingga. Hewan
tersebut masing-masing membentuk populasi kecil dan polpulasi besar. Hewan yang
membentu populasi kecil misalnya pada semut. Dalam pengamtan plot 1x1 m yang
kami dapatkan jumlah semut hanya puluhan dibandingkan jumlah populasi nyamuk,
cacing, dan langu yang jumlah tak terhingga. Hewan tersebut membentuk suatu
komunitas.
Pada plot 4 x 4 m
terdapat tumbuhan spesies 1 yang jumlahnya ada 16, spesies 2 jumlahnya 17,
spesies 3 yang jumlahnya 1, spesies 4 yang jumlahnya ada 9, spesies 5 jumlahnya ada 2, spesies 6
jumlahnya ada 1, spesies 7 jumlahnya ada 1, spesies 8 jumlahnya ada 1, spesies
9 yang jumlanya ada 5, dan spesies 10 jumlahnya ada 10. Pada tumbuhan tersebut
ada yang membentuk populasi dan ada juga yang individu. Pada plot 4 x 4 m terdapat Tumbuhan yang hidup individu
antara lain spesies 3,6,7,8,.
Dan tumbuhan spesies
1,2,4,5,9,10 membetuk populasi, populasi tumbuhan tersebut membentuk suatu komunitas.
Pada plot 4 x4 m juga terdapat hewan yaitu nyamuk yang jumlahnya tak terhingga,
semut yang jumlahnya puluhan, cacing jumlahnya tak terhingga, langu yang
jumlahnya tak terhingga dan kumabng hitam yang jumlahnya 1. Hewan tersebut
membentuk populasi besar dan populasi kecil tapi ada juga hewan yang hidup
individu,misalnya kumbang hitam. Populasi hewan tersebut akan membentuk suatu
komunitas.
Pada plot 1 x 1 m dan
plot 4 x 4 m terdapat populasi hewan dan tumbuhan. Dari populasi masing- masing
tumbuhan dan hewan tersebut akan membentuk suatu komuitas tumbuhan dan
komunitas hewan.
Dari kedua plot
tersebut terdapat komponen abiotik, misalnya cahaya matahari, udara (factor
suhu dan kelembaban udara), Tanah (factor suhu, pH dan kadar air). Komponen
abiotik dan komponen biotik pada kedua plot tersebut saling berintraksi.
Masing-masing tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan berperan sebagai
konsumen. Kompunen Abiotik dan komponen biotik tersebut saling berintraksi dan
menghasilkan hubungan timbal balik. Misalnya tumbuhan sebagai produsen, untuk
menghasilkan makanan membutuhkan komponen abiotik seperti cahaya matahari serta
air dan unsure hara yang terdapat dalam tanah. Selanjutnya seperti konsumen
kumbang hitam yang memakan tumbuhan hijau. Pada habitatnya yang lebih besar
proses makan dan di makan tersebut akan terus berlanjut. Konsumen II akan
memakan konsumen , konsumen III akan memakan konsumen I hingga nanti makhluk
hidup akan mati dan di uraikan oleh Dekomposer. Siklus tersebut biasanya di
kenal sebagai rantai makanan.
Pada pengamata factor
abiotik terdapat suhu tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan pH tanah. Suhu
tanah diukur dengan menggunakan alat yaitu Soil meter.
Menurut literatur, suhu
tanah normal adalah 250C. suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan
air. Makin rendah suhu, makin sediki air yang di serap oleh akar.,karena itulah
penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabakan kelayuan tanaman, suhu udara
di ukur menggunakan thermometer.Menurut literatur,suhu udara normal yaitu 30-380C
Pada pengamtan kami
tentang kelembaban udara menggunakan hygrometer yang di putar setinggi badan
dalam waktu 15 menit didapat hasil suhu kering 30 ˚C dan suhu basah 28 ˚C.
kelembaban udara menunjukan besarnya kandungan air di udara. Kelembaban
memiliki pengaruh penting terhadap laju hilangnya air pada tumbuhan dan hewan.
Jika kelembaban rendah, transpirasi atau penguapan akan meningkat dan bgitu
pula sebaliknya.
Untuk mengukur pH tanah
kami menggunakan soil tester. Ph tanah sangat penting karena tanah mengandung
beberapa unsur hara yang sangat di butuhkan tumbuhan dalam jumlah tertentu
untuk tumbuh,berkembang,dan bertanahn terhadap penyakit. Menurut Sri pujianto
dalam bukunya Menjelajah Dunia Biolog, umumnya organisme dapat hidup dengan
baik pada lingkungan dengan pH (derajat keasaaman) netral yaitu sekitar 7. Dan
pada hasil pengamatan kami kami memperoleh pH 5,2. Jika lingkugan yang terlalu
asam atau terlalu basah tidak baik bagi kehidupan organisme di dalamnya
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ini
jadi pada plot kecil yaitu plot 1x1 merupakan suatu kumpulan dari makhluk hidup
baik biotik maupun abiotik, hal iniii dimpamakan sebagai komuntas. dan pada
plot yang besar ini mempunyai kapasitas wilayah yang lebih besar yang mempunyai
beberapa komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. atau disebut
juga dengan kumpulan dari komunitas-komunitas dari plot 1x1 membentuk suatu
kesatuan yang disebut ekosistem.
dalam ekosistem semua
komponen baik biotik maupun abiotik memiliki suatu hubungan yang memiliki
hubungan timbal balik yag sangat erat untuk melaksanakan suatu kehidupan ata
ynag dsebut dengan ekologi
Ekologi tanaman adalah
ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan
lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan
mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu
Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk
hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.Pada
prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian
besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada
faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang
mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.Manusia
sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah
lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi
itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan
hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan
(environment) ialah alam diluar organisma yang efektif mempengaruhi
kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya.Ekologi
merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Yunani
yaitu oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau
pelajaran. Secara etimologis ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan
rumah tangganya. Dengan kata lain defenisi dari ekologi ialah ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Berdasarkan defenisi di atas maka yang dimaksud dengan Ekologi
Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik
antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Lingkungan
hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik.
Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan
sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan
terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.Berdasarkan makna ekologi di atas
maka jelaslah bahwa ekologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu
biologi. Oleh karenanya Ilmu Biologi sering disebut
dengan biologi lingkungan. Ekologi merupakan bagian kecil dari
Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup biologi ialah organisma, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfir. Jika kita perhatikan bahasanbahasan dalam
mempelajari ekologi ternyata masing-masing ilmu yang membahas suatu individu/grup
tidak terlepas dari membahas masalah ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat
ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya amat luas.Pelajaran mengenai
lingkungan hidup organisma sudah dipelajari sebelum kata ekologi itu sendiri
diperkenalkan oleh ahlinya. Nenek moyang kita pada jaman dahulu telah berupaya
untuk memelihara lingkungan, yang terbukti dari mitos mitos yang muncul seperti
”jangan menebang pohon yang rindang karena ada penghuninya”. Ini adalah salah
satu upaya mereka untuk memelihara ketersediaan air. Mitos-mitos mengenai
pemeliharaan lingkungan ini relatif cukup banyak, karena masing-masing suku
yang ada di Indonesia memilikinya. Gambaran ini memperlihatkan bahwa manusia
merupakan organisma yang memiliki kekekuatan penuh yang mempengaruhi lingkungan
dan sebaliknya. Pengetahuan Ekologi berkembang sejalan dengan perkembangan
peradaban manusia itu sendiri.Tujuan utama mempelajari ekologi tanaman adalah
memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga
lingkungan agar terhindar dari kerusakan sebagai warisan untuk anak cucu
kitaLingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme
lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan
tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat
menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh
tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang
akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung
pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk
dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan.
Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi
sektor pertanian.Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari
hubungan organisme dengan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh
faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi berasal dari bahasa
Yunani oikos yang berarti rumah atau tempat hidup dan logos yang
berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan
organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.Semua makluk
hidup baik hewan maupun tumbuhan selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan
disekitarnya ataupun tempat tinggalnya. Lingkungan membawa perubahan bagi
setiap makluk hidup yang menempatinya.Dalam topik praktikum kali ini ekologi
akan sangat berperan penting bagi flora dan fauna disekitarnya. Ekologi
merupakan lingkungan yang mempunyai arti luas dan terdapat unsur-unsur
organisme yang terdapat didalamnya.
Kemudian dikenal
istilah komunitas, yang mempunyai arti kumpulan populasi yang menempati suatu
daerah tertentu. Komunitas dalam ekologi merupakan komunitas biotik dan
abiotik. Biotik merupakan di mana anggota-anggotanya mempunyai habitat
yangsama,misalnya komunitaspohon,komunitas serangga, komunitas rumput dan lain
sebagainya. Sedangkanabiotik membentuk suatu sistem ekologi, misalnya ekosistem
sungai,sawah, laut, kebun dan masih banyak lagi.
Individu merupakan organisme tunggal seperti seekor tikus,
seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang
manusia. Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama,
yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan
pohon-pohon cemara. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup
pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi
satu sama lain.
Komponen
abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan
medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat
hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.
Pada percobaan ini ada beberapa contoh dari komponen abiotik yaitu tanah,
udara, suhu, sinar matahari, angin, dan mineral.
Komponen biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Komponen biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa).
Makhluk hidup dalam
suatu ekosistem berperan sebagai konsumen biotik yang tersusun atas produsen
sebagai organisme autotrofik yang dapat membuat makanannya sendiri seperti
tumbuhan berklorofil,konsumen tingkat I yaitu herbivora (Pemakan tumbuhan),
konsumen tingkat II yaitu karnivora( pemakan hewan lain ) dan kunsumen tingkat
III yaitu omnivore ( pemakan tumbuhan dan hewan lain) serta terdapat dekompuder
(pengurai). Selain itu juga terdapat kompunen biotic seperti air, cahaya
matahari, tanah, dan lain-lain. Semua kompunen tersebut saling berintarksi satu
sama lain untuk mencapai keseimbangan dalam ekosistem. Ilmu yang mempelajari
hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya di sebut
ekosistem.
kesimpulan dari
percobaan yang telah dilakukan yaitu adanya hubungan timbal baik yang kuat
antara komponen biotik dan komponen abiotik disemua batas wilayah baik
komunitas, ekosistem, dan bioma. komponen abiotik biasanya berperan sebagai penyedia
bagi komponen biotik didalamnya, misalnya dalam proses fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan (komponen biotik) tidak bisa dilakukan tanpa bantuan
sinar matahari dan air (komponen abiotik). selain itu semua makhluk hidup
membutuhkan tempat tinggal yang merupakan komponen abioti sebagai alat untuk
berlindung.
4.2.1.
Klasifikasi ilmiah
4.2.1.1. Pada kumbang tanduk
Kingdom : Animalia
Pylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Genus
: Orytes
Spesies : O. rhinoceros
Kumbang Hitam dikenal juga sebagai Kumbang Kotoran, ia
mempunyai kebiasaan menggulung kotoran hewan lalu menggulungnya sehingga
berbentuk bola dan kemudian menumpukkannya di dalam lubang sarangnya, hal ini
dilakukan agar si betina dapat bertelur dalam kotoran tersebut. sehingga ketika
menetas sang larva kumbang mendapatkan makanan yaitu yang berupa kotoran
tersebut.
Kegiatan ini merupakan simbolisasi dari kepercayaan
orang mesir kuno (dimana kebudayaan Pagan berasal) dimana bola tersebut di
personifikasikan sebagai bola matahari (Dewa Ra) yang melintasi langit. Menurut
kebudayaan Pagan kuno Mesir, Dewa Ra melintasi langit setiap hari dan mengubah
jiwa dan raga manusia.
Proses mengerami telur yang dilakukan oleh Kumbang
Hitam dijadikan simbolisasi matahari terbit dan siklus surgawi. Menurut kepercayaan
Pagan juga, Kumbang Hitam atau Bambung Hideung (Zhunnda) atau Acarab digunakan
sebagai jimat pelindung dari kejahatan khususnya yang berkaitan dengan mistis
4.2.1.2. Nyamuk (Culex
pipiens)
Kingdom
: Animalia
Filum : Arthropoda
Filum : Arthropoda
Ordo
: Diptera
Famili : Culicidae
Genus : Culex
Spies : Culex pipiens
Famili : Culicidae
Genus : Culex
Spies : Culex pipiens
Nyamuk
(Culex pipiens). yaituserangga kecil bersayap dan bisa terbang. yg betina
memiliki sepasang sungut yg dipakai sbg pengisap darah manusia dan binatang.
nyamuk bertelur di air yang tergenang sperti di parit, sumur, danau dll..
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki
panjang. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa,
dan dewasa. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentukprobosis panjang
untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga
reptilia dan amfibi untuk menghisapdarah.
Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet
nyamuk terdiri dari madu dan jus
buah,
yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk
betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit
nyamuk betina dari satu genus,Toxorhynchites,
tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa
jentik-jentik nyamuk yang lain.
4.2.1.3.
Pada
semut
Kingdom
:Animalia
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Subkelas : Pterrigota
Ordo : Hymnoptera
Familia : Formicidae
Genus : Monomorium
Phylum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Subkelas : Pterrigota
Ordo : Hymnoptera
Familia : Formicidae
Genus : Monomorium
Semut
(Formica yessensis) termasuk serangga eusosial yang berasal dari
keluargaFormisidae, dan semut termasuk dalam OrdoHimenoptera bersama.
Semut memiliki ebih dari 12.000 kelompok dan hidupnya di kawasan tropis. Semut
di bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: semut pekerja, semut pejantan, dan
ratu semut. Semut juga membuat sarang yang di dalamnya terdapat banyak semut
atau dikenal dengan koloni semut. Koloni semut sering
disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah
kesatuan. Semut juga berkembang biak menjadi banyak. Di saat jumlah mereka
bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan
besar.
4.1.2.4. Pada
lalat
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : MuscidaeGenus : Musca
Spesies : Musca
domestica
4.1.2.5. Pada
cacing
Kingdom : Animalia
Phylum : Annelida
Class : Clitellata
Order : Haplotaxida
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus rubellus
Phylum : Annelida
Class : Clitellata
Order : Haplotaxida
Family : Lumbricidae
Genus : Lumbricus
Species : Lumbricus rubellus
Cacing tanah merupakan
hewan tidak bertulang belakang (Invertebrata) yang digolongkan ke dalam filum
Annelida, ordo Oligochaeta, dan kelas Chaetopoda yang hidup dalam tanah.
Penggolongan ini didasarkan pada bentuk morfologi karena tubuhnya tersusun atas
segmen-segmen yang berbentuk cincin (annulus), setiap segmen memiliki beberapa
pasang seta, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang
substrat dan bergerak.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang telah kita lakukan terdapat beberapa kesimpulan yaitu :
5.1.1. Komponen-komponen
biotik yaitu mencakup semua makhluk hidup yang
hidup, yaitu antara lain manusia,
hewan dan tumbuhan
5.1.2. Komponen komponen abiotik yaitu
mencakup semua benda yang takhidup, yaitu antara lain seperti buku, pena,
pensil dan lain sebagainya
5.1.3. Adanya hubungan
timbal balik antara komponen biotik da komponen abiotik, yaitu misalnya dalam
ekosistem hubungannya sangat kuat yaitu biotik membutuhkan abiotik untuk hidup.
dan abiotik membutuhkan biotik sebagai unsur keindahan.
5.1.4.Pengertian komunitas dan ekosistem
itu berbeda yaitu, komunitas merupakan
kumpulan dari populasi biotik dan abiotik yang kecil, sedangkan ekosistem
merupakan kumpulan dari komunitas.
5.2.
Saran
berdasarkan
percobaan terdapat beberapa saran yaitu:
5.2.1.
berhati-hati dalam membuat plot, karena langsung turun kealam.
5.2.2.
mengetahui apa yang harus di lakukan mengingat kit a bekerja langsung ke alam
5.2.3.
tidak merusak alam, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
5.2.4.
lebih berpacu lagi untuk mengetahui setiap jenis mahluk hidup
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A dan Jane B. Reece. 2004. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga
Kimball,John.w.1988.
Biologi edisi kelima .Bogor :
Erlangga
Priadi,
Arif. 2010. Biologo Umum. Jakarta : Yudhistira
Setiadi,
Dede,dkk. 1989. Dasar-dasar Ekologi.
Bogor : Departemen pendidikan kebudayaan
direktorat jendral IPB
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A.
Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Soegiarto,
DR . Apriliani.dkk.1993. Pengantar
Ekologi. Bandung: PT. Remaja ROSDAKARTA
Sulistyorini,
Ari, 2009. Biologi 1 . Jakarta :
Balai Pustaka.
Syamsuri,
Istamar. 2006. Biologi.
Jakarta : Erlangga
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar - Dasar Ekologi.
Jakarta: UI Press
(22
Desember 2015)
LAMPIRAN
Jawaban
Tugas Pertanyaan
1.
Apa yang dimaksud dengan ekosistem,
komunitas, populasi dan habitat ?
Jawab :
Ø Ekosistem
adalah suatu system ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik
antara hubungan biotik dan abiotic (makhluk hidup dan makhluk tak hidup). Yaitu
hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ø Komunitas
adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Ø Populasi
adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di
tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi diantara sesamanya.
Ø Habitat
adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
2.
Sebutkan komponen-komponen biotik dan abiotik?
Jawab :
Ø Komponen
biotik antara lain : rumput, pohon, daun, semut, nyamuk, tumbuhan sp, cacing.
Ø Komponen
abiotik antara lain : ada udara, tanah, air.
3.
Sebutkan alat yang digunakan untuk
mengukur kelembapan tanah, suhu tanah, dan pH tanah ?
Jawab :
Ø Hygrometer
: alat pengukur kelembapan tanah
Ø Soil
thermometer : alat pengukur suhu tanah
Ø pH
meter : alat-alat pengukur pH tanah
GAMBAR
Ø Gambar alat

Hygrometer

Soil
Tester Termometer
Ø Gambar untuk komunitas Tumbuhan
yang ada dalam plot 4 x 4 m





Ø Gambar untuk komunitas Tumbuhan
yang ada dalam plot 1 x 1 m


Ø Gambar untuk komunitas Hewan yang
ada dalam plot 4 x 4 m dan 1 x 1 m


Tidak ada komentar:
Posting Komentar