Selasa, 16 Mei 2017

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR, EKOLOGI



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR
EKOLOGI


Description: F:\UNIB\Logo_Unib.png
 






DISUSUN OLEH :

NAMA                  :    DEDI DAMHURI
NPM                      :    A1D015023
DOSEN                 :    1. DRA. ARIEFA P.YANI, M.Si
                                    2. IRWANDI ANSORI, M.Si
ASITEN DOSEN  :    1. ULVIA FITRIANI (A1D013019)
                                    2. YEMI ULVIANI (A1D013016)
                                    3. RUDIANSYAH (A1D013040)
                                    4. DIO AGUNG KURNIAWAN (A1D013008)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2015





BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Judul
Judul dari prektikum kali ini ialah tingkah laku Ekologi
1.2.       Tujuan
1.2.1. Menyebutkan komponen-komponen biotik
1.2.2. Menyebutkan komponen komponen abiotik
1.2.3. Menjelaskan hubungan timbal balik antara komponen biotik da komponen abiotik
1.2.4. Membedakan pengertian komunitas dan ekosistem
1.3.       Latar Beakang Masalah
Individu  berasal  dari bahasa  latin yaitu  in  (tidak)  dan dividuus (dapat dibagi)  jadi individu merupakan  bagian  organisasi    kehidupan  yang  tidak  dapat  dibagi  lagi. Masing-masing  unit yang disebut  individu  tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-masing  terpisah
Setiap individu akan berinteraksi dan akan menghasilkan keanekaragaman di kehidupan ini sangatlah menentukan keberagaman di muka bumi ini. Antara keanekaragaman itu terdiri antara faktor biotik dan abiotik yang dimana faktor biotik adalah organisme.
Organisme yang ada di dalam ekosistem dan yang dimana faktor biotik adalah faktor lingkungan dari ekosistem itu. Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal  balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lain, dan lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-komponen tersebut antara lain abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya.
Contoh faktor biotik adalah makhluk hidup baik itu manusia, hewan, ataupun tumbuhan. Contoh faktor abiotik yaitu suhu, kelembaban, iklim, curah hujan, dan sebagainya.
Habitat yang ada dalam ekositem sangatlah mempengaruhi keberagaman suatu ekositem itu dan keseimbangan ekositem itu , karena dalam faktor biotik itu terdiri 3 bagian , yaitu Produsen , konsumen dan dekomposer . Jika salah satu dari ketiga faktor itu tidak ada keseimbangan , maka ekosistem itu akan ada sebuah gangguan. Sebuah wilayah satu dengan wilayah lainnya pasti akan berbeda tingkat keberagamannya misalnya di Universitas Bengkulu terdiri dari berbagai tumbuhan paku , pohon kelapa , monyet , semut ,dan lain-lain




BAB II
LANDASAN TEORI

Individu  berasal  dari bahasa  latin yaitu  in  (tidak)  dan dividuus (dapat dibagi)  jadi individu merupakan  bagian  organisasi    kehidupan  yang  tidak  dapat  dibagi  lagi. Masing-masing  unit yang disebut  individu  tersebut dapat melakukan proses hidup yang masing-masing  terpisah. Setiap  individu seperti pohon pisang dalam rumpunnya akan dapat hidup apabila dipisahkan dari  rumpunnya  tersebut.  Individu  dalam  ekologi memiliki makna  yang  sangat  penting,  karena  dari  individu  dapat  dikumpulkan  bermacam-macam  data  untuk  mempelajari  tentang  kehidupan  dalam  hubungannya  dengan lingkungannya (Campbell,2004 : 745).
2.1.    Pengertian Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mencoba mempelajari hubungan antar tumbuhan dan binatang dengan lingkungannya dimana mereka hidup, bagaimana kehidupannya dan mengapa mereka ada disitu. Kata ekologi berasal dari kata yunani “Oikos”, yang berarti “rumah” atau di alam sekitarnya. Sejarah perkembangannya tidak begitu jelas, dimulai kurang lebih pada abad ke 16 dan 17 yang timbul dari “natural history” dan kemudian berkembang menjadi suatu disiplin ilmu yang sistematik, analitik dan obyektif mengenai hubungan organisme dan lingkungan. Apabila dahulu pendekatannya hanyalah bersifat deskriptif maka dalam ekologi mutakhir telah digunakan cara-cara kwantitatif dan statistik. Tapi walaupun demikian sebagian besar cara deskriptif masih dipakai sebagai alat untuk mempelajari fungsi sistem ekologi. Ekologi sekarang lebih menekan pada studi aspek-aspek kegunaan alam. Bagaimana bekerjanya sistem ekologi, proses atau mekanisme apa yang menentukan struktur dari sistem tersebut pada suatu keadaan dan waktu tertentu dan bagaimana pola penyebaran dan perubahannya (Kimball, 1988:166).
Ekologi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan suatu ekosistem. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik yang kompleks antara organisme an lingkungannya baik yang hidup maupun tak hidup (tanah, air, udara, atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu sistem ekologi (Priadi,2010:88).
2.3.    Anatomi Ekosistem
Unit ekologis adalah ekosistem, yang merupakan sebuah kelompok yang terdiri atas beragam populasi yang berinteraksi dalam suatu ekosistem disebut komunitas, yakni komponen-komponen hidup dari suatu ekosistem. Sejumlah ahli ekologi memusatkan perhatian secara nyaris eksklusif pada organisme-organisme hidup dari suatu ekosistem, sedangkan ahli-ahli ekologi mempelajari cara karakteristik-karakteristik fisik di daerah tersebut membatasi dan mengatur ekosistem. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang berupa benda-benda tak hidup,seperti air, tanah, suhu dan kelembapan.
2.4.    Komponen-komponen abiotik:
komponen abiotik adalah komponen yang tidak hidup. atau tidak mempunyai ciri-ciri bahwa mereka adalah makhluk hidup. komponen abuiotik iini berkaitan erat dengan lingkungan.
Ilmu lingkungan adalah penggabungan ekologi yang  dilandasi dengan tatanan alam Merupakan ilmu pengetahuan murni yang  mengatur sikap serta perilaku manusia dapat bersifat lintas disiplin sesuai dengan persoalan yang  dihadapi. Ilmu lingkungan mempelajari tempat dan peranan  manusia di antara makhluk hidup dan komponen  kehidupan lainnya. Dalam hal ini ilmu lingkungan  dapat dikatakan sebagai ekologi terapan, yaitu  bagaimana menerapkan berbagai prinsip dan  ketentuan ekologi itu dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain ilmu lingkungan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia harus menempatkan dirinya dalam ekosistem atau lingkungan hidupnya. Ilmu lingkungan mengintegrasikan berbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya (Setiadi, 2012: 99).
Apabilah dahulu pendektannya hanyalah bersifat diskriptif maka dalam ekologi muktahir telah di gunakan cara-cara kuantitatif dan static. Tapi walaupun demikian sebagian besarcara deskriptif masih di pakai sebagai alat mempelajari fungsi system ekologi. Ekologi sekarang lebih menekankan pada studi aspek-aspek kegunaan alam. Bagaimana sistem kerjanya ekologi, proses atau mekanisme apa yang menentukan system dari struktur dari system tersebut pada suatu keadaan dan waktu tertentu dan bagaimana pola penyebaran dan perubahannya.
Ekologi mempunyai hubungan yang sangat erat dengan suatu ekosistem. Ekosistem adalah tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Ekosistem merupakan hubungan timbale balik yang kompleks antara organismedan lingkungannya baik yang hidup mauoun yang tidak hidup ( Tanah,Air,Udara,atau kimia fisik) yang secara bersama-sama membentuk suatu system ekologi.
Suatu  lingkungan   dapat terdiri dari komponen penyusun ekosistem, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula bukan organisme.Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik (Resosoedarm,1986: 200).
Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain tanah, suhu, air, udara, topografi, iklim dan sebagainya. Sedangkan komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan berdasarkan cara memperoleh makanan yaitu organisme autotrop  merupakan organisme yang dapatmengubah bahan anorganik menjadi organik (dapatmembuat makanan sendiri). Organisme autotropdibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop adalah organisme yang dapatmenggunakan sumber energi cahaya untuk mengubahbahan anorganik menjadi bahan organik, contohnyatumbuhan hijau.Kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkanenergi dari reaksi kimia untuk membuatmakanan sendiri dari bahan organik. Contohnyabakteri nitrit dan nitrat. Organisme heterotrop, adalah organisme yangmemperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrof (Soegiarto, 1993 : 110)
Ekosistem daratan  meliputi hutan, bioma gurun, padang rumput, semak belukar, hutan hujan tropis, hutan gugur, taiga,dan bioma Tundra. Berdasarkan hasil pengamatan yaitu komponen biotik dan abiotikyang diamati ekosistem yang diamati kali ini adalah ekosistem hutan.  Di dalam ekosistem hutan komponen biotiknya terdiri dari tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah berfungsi sebagai organisme produsen(autotrof). Sedangkan hewannya(konsumen) dan jamur (pengurai) merupakan organisme heterotrof. komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan berdasarkan cara memperoleh makanan yaitu organisme autotrop  merupakan organisme yang dapatmengubah bahan anorganik menjadi organik (dapatmembuat makanan sendiri). Organisme autotropdibedakan menjadi dua tipe yaitu fotoautotrop adalah organisme yang dapatmenggunakan sumber energi cahaya untuk mengubahbahan anorganik menjadi bahan organik, contohnyatumbuhan hijau.Kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkanenergi dari reaksi kimia untuk membuatmakanan sendiri dari bahan organik. Contohnyabakteri nitrit dan nitrat. Organisme heterotrop, adalah organisme yangmemperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnyahewan, jamur dan bakteri non autotrop. Sedangkan berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche) dibagi menjadi Produsen, semua organisme autotrop.Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora, herbivora dan omnivora. Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikanorganisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali.Contohnya bakteri dan jamur.Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dandiubah menjadi partrikel organik yang lebih kecil strukturnya.Contohnya cacing tanah dan kumbang kotoran.
Komponen abiotik  ekosistem hutan yang diamati terdiri dari terdiri dari tanah, serasah, cahaya matahari,dan kayu mati yang merupakan bahan organik dan anorganik. Komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain tanah( tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber  nutrisi bagi tanaman. Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman),udara( Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Kondisi udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke lingkungan. Kelembaban, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan hewan terhadap kekeringan. Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan, topografi, iklim dan sebagainya (Sulistyorini, 2009: 45).
Ada beberapa istilah yang di gunakan dalam ekologi, yaitu:
2.4.1. Individu
Individu yaitu unit terkecil dari satuan ekosistem. Contohnya seeking.
2.4.2. Populasi.
Populasi yaitu kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah geografis tertentu, pada waktu tertentu pula. Contohnya sekelompok gajah.
2.4.3. Komunitas
Komunitas yaitu kumpulan beberapa populasi yang menempati suatu daerah tertentu. Contohnya dalam suatu area persawahan terdapat populasi padi, populasi tikus dan populasi belalang.
2.4.4. Ekosistem
Ekosistem yaitu kesatuan antara komunitas dengan lingkungan tempat hidupnya, beserta hubungan timbal balik yang ada di dalamnya.
2.4.5. Biosfer
Biosfer yaitu kumpulan berbagai ekosistem yang membentuk kesatuan ekosistem global.
2.4.6. Lingkungan
Lingkungan yaitu segala sesuatu yag terdapat di sekitar makhluk hidup. Contohnya hutan, gunung, laut dan pantai.
2.4.7. Habitat
Habitat yaitu tempat hidup suatu makhluk hidup, termasuk didalamnya adalah lingkungan dan makhluk hidup (Kimball,1998:127).

2.5.       Komponen biotik
Komponen biotik merupakan komponen ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup. Meliputi hewan, tumbuhan, mikroorganisme dan manusia.
Berdasarkan cara memperoleh makanan, komponen biotik dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
2.5.1. Organisme autotrof
Merupakan organisme yang dapat membuat makanannya sendiri dengan cara mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan menggunakan energi tertentu.
2.5.2. Organisme heterotrof
Merupakan organisme yang memperoleh makanannya dari makanan yang telah dibentuk oleh di bentuk oleh organisme lain dikarenakan tidak dapat membuat makanannya sendiri. Contohnya kupu-kupu pengisap madu bunga.

Berdasarkan peranannya dalam ekosistem, komponen biotik di bedakan atas empat jenis yaitu:
2.5.1. Produsen
Produsen yaitu organisme yan berperan dalam menyediakan makanan sehingga dapat mendukung kelangsungan hidup organisme lain.
2.5.2. Konsumen
Konsumen yaitu semua makhluk hidup yang tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen di bagi kelompok menjadi 3 yaitu: herbivora, karnivora , dan omnivora
2.5.3. Pengurai,
Pengurai yaitu mikroorgaisme yang mampu menguraikan organisme mati menjadi bahan mineral kembali. Contohnya bakteri dan jamur.
2.5.4. Detritivora,
Detritivora yaitu organisme yang memakan bahan organik, kemudian di ubah menjadi partikel organik yang lebih kecil lagi. Contohnya cacing tanah dan kumbang (Syamsuri, 2006 : 99).


2.6.       Para ahli ekologi mempelajari hal berikut:
2.6.1. Perpindahan energi dan materi dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain     ke dalam lingkungannya dan faktor-faktor yang menyebabkannya.
2.6.2. Perubahan populasi atau spesies pada waktu yang berbeda dalam faktor-faktor yang menyebabkannya
2.6.3. Terjadi hubungan antarspesies (interaksi antarspesies) makhluk hidup dan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
2.7.      Perbedaan Jenis-jenis Ekologi
Setiap jenis ekologi memiliki ruang lingkup tersendiri. Oleh karena itu antara satu jenis ekologi dengan ekologi yang lain memiliki perbedaan. Dalam makalah ini hanya dibahas 5 jenis ekologi saja yaitu ekologi hutan, ekologi laut, ekologi tanaman, ekologi serangga, dan ekologi air tawar. Perbedaan jenis-jenis ekologi tersebut antara lain :
2.7.1. Ekologi hutan adalah cabang ekologi yang khusus mempelajari masyarakat atau ekosistem hutan
2.7.2. Ekologi laut merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air laut.
2.7.3. Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya.
2.7.4. Ekologi serangga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi dan kelimpahan serangga.
2.7.5. Ekologi air tawar merupakan ilmu yang mempelajari tentang ekosistem air tawar
Manusia sebagai satu bagian dari alam merupakan bagian utama dari lingkungan yang kompleks. Kegiatan-kegiatan seperti perkembangan penduduk, industri pembangunan jalan-jalan dan hutan, pemakaian insektisida, penggunaan unsur-unsur radio aktif, pembuatan bandara, perumahan, dan sebagainya merupakan contoh yang dapat mempercepat proses perubahan lingkungan dari bumi ini. Untuk hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Asas-asas ekologi dalam kenyataan dewasa ini banyak dipakai untuk menganalisis lingkungan hidup manusia, pertambahan penduduk, peningkatan produksi makanan, penghijauan, erosi, banjir, pelestarian plasma nutfah, dan hewana-hewan langka, koleksi buah-buahan langka, pencemaran (polusi), dan lain sebagainya.Pada dasarnya masalah lingkungan itu timbul karena kegiatan manusia sendiri yang tidak mengindahkan atau tidak mengerti prinsip-prinsip ekologi.Ada 14 asas dalam ekologi yang merupakan satu kesatuan antara yang satu dengan yang lain. Yaitu:
2.7.1.   Energi dapat diubah dari bentuk satu ke bentuk lainnya, tetapi tidak dapat
               hilang, dihancurkan atau diciptakan.
2.7.2.   Semua proses pengubahanenergytidakcermat.
2.7.3.   Materi, energi, ruang, waktu, dan keanekaragaman adalah kategori sumber alam.
2.7.4.   Mengenai kejenuhan dan ketidakjenuhan.
2.7.5.   Peningkatanpengadaansuatusumber alam mungkin dapat merangsang penggunaan sumber alam tersebut.
2.7.6.      Keturunan (genotif) dengan daya pembiakan tertinggi akan sering dijumpai pada generasi berikutnya.
2.7.7.      Keanekaragaman yang kekallebihtinggipadalingkungan yang stabil.
2.7.8.      Tingkat makanan atau takson menjadi jenuh oleh keanekaragaman dengan kecepatan yang ditentukan oleh sifat mic, diferensiasi.
2.7.9.      Keanekaragaman sebanding dengan biomassa/produktivitas.
2.7.10.  Biomassa/produktivitasmeningkatdalamlingkungan yang stabil.
2.7.11.  Sistem yang mantab (dewasa) mengeksploitasi sistem yang belum dewasa.
2.7.12.  Kesempurnaan adaptasi setiap habitat/sifat bergantung kepada kepentingan relatifnya dalam suatu lingkungan tertentu.
2.7.13.  Lingkungan fisik yang stabil memungkinkan keanekaragaman biologi berlaku dalam ekosistem mantap yang kemudian menggalakkan stabilitas populasi lebih jauh lagi.
2.7.14.  Derajat pola keteraturan fluktuasi populasi bergantung kepada pengaruh sejarah populasi itu sebelumnya (Wirakusumah, 2003 :206). 

Pada kenyataannya, makhluk hidup tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik itu makhluk hidup lainnya (biotik) maupun makhluk tak hidup (abiotik). 
Dengan interaksi antara kedua komponen tersebut, ekosistem akan selalu tumbuh berkembang sehingga menimbulkan  perubahan ekosistem (Anonim, 2011: 88).
Ekologi mempunyai tingkatan pengkajian yaitu unsure biotik dan abiotik.Lingkungan meliputi komponen abiotik seperti suhu, udara, cahaya, dan nutrient. Yang juga penting  pengaruhnya kepada organisme adalah komponen biotik yakni semua organisme lain yang merupakan bagian dari lingkungan suatu individu (Campbell, 2000. 17-20).


BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1.       Waktu dan Tempat
Percobaan tentang tingkah laku telah dilaksanakan pada Selasa, 12 Desember 2015, pada jam 13.00 WIB. Lokasi percobaan ini  bertempat di Belakang Asrama PGSD, Universitas Bengkulu.
3.2.       Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini ialah:
3.2.1.      Tali rafia
3.2.2.      Termometer
3.2.3.      Hygrometer
3.2.4.      Soil termometer
3.2.5.      Soil tester
3.3.       Prosedur Kerja
3.3.1. Komunitas Tumbuhan
3.3.1.1.    Buatlah kuadrat (plot) menggunakan tali rafia ukuran 4x4 m pada lokasi (habitat) yang telah ditentukan.
3.3.1.2.    Kuadrat (plot) 4x4 m ini digunakan untuk sampling perdu.
3.3.1.3.    Lakukan pengamatan dan catat semua jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat pada plot tersebut.
3.3.1.4.    Setelah pengamatan selesai, buatlah kuadrat (plot) menggunakan tali rafia yaang berukuran lebih kecil, yaitu 1x1m untuk sampling rumput dan herba.
3.3.1.5.    Lakukan kembali pengamatan dan catat semua jenis tumbuhan dan hewan yang terdapat didalam plot tersebut.
3.3.2. Faktor Abiotik
3.3.2.1.    Suhu Tanah
3.3.2.1.1.        Alat pengukur suhu tanah yaitu soil meter disiapkan.
3.3.2.1.2.        Soil meter dimasukkan kedalam tanah sampai kedalaman kira-kira 10cm
3.3.2.1.3.        Soil meter dibiarkan selama beberapa menit. Setelah itu suhu tanah dapat dilihat pada skalanya
3.3.2.2.    Suhu Udara
3.3.2.2.1.        Pengukur udara yaitu termometer disiapkan.
3.3.2.2.2.        Termometer digantungkan diatas ranting.
3.3.2.2.3.        Termometer tersebut didiamkan selama beberapa menit. Setelah itu suhu udara dapat dilihat pada skalanya.
3.3.2.3.    Kelembapan Udara
3.3.2.3.1.        Alat pengukur kelembapan udara yaitu Hygrometer disiapkan.
3.3.2.3.2.        Bagian berlubang pada ujung hygrometer ditetesi dengan air.
3.3.2.3.3.        Hygrometer setinggi badan diputar dengan kecepatan dan ketinggian yang konstan tanpa berhenti selama 10 menit.
3.3.2.3.4.        Angka yang tertera pada hygrometer dicatat.
3.3.2.4.       pH Tanah
3.3.2.4.1.        Alat pengukur pH tanah yaitu soil tester disiapkan.
3.3.2.4.2.        Soil tester dimasukkan kealam tanah. Lihat angka yang terletak pada skalanya.



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.       Hasil
4.1.1. Tabel hasil pengamatan komunitas tumbuhan untuk komunitas tumbuhan yang ada dalam plot 4 x 4 m
No
Jenis Tumbuhan
Jumlah Tumbuhan
1
Spesies 1
16
2
Spesies 2
17
3
Spesies 3
1
4
Spesies 4
9
5
Spesies 5
2
6
Spesies 6
1
7
Spesies 7
1
8
Spesies 8
1
9
Spesies 9
5
10
Spesies 10
10

4.1.2. Tabel hasil pengamatan komunitas tumbuhan untuk komunitas tumbuhan yang ada di dalam plot 1 x 1 m

No
Jenis Tumbuhan
Foto jenis Tumbuhan
1
Spesies 1
4
2
Spesies 2
2
3
Spesies 3
2



4.1.3.  Tabel hasil pengamtan komunitas hewan untuk komunitas hewan yang ada di dalam plot 4 x4 m
No
Jenis Hewan
Foto jenis Hewan
1
Nyamuk
2
Semut
Puluhan
3
Kumbang Hitam
1
4
Cacing

4.1.4. Tabel hasil pengamtan komunitas hewan untuk komunitas hewan untuk komunitas Hewan yang ada di dalam plot 1 x 1 m
No
Jenis Hewan
Foto jenis Hewan
1
Nyamuk
2
Semut
Puluhan
3
Langu

4.1.5. Tabel hasil pada komponen abiotik
No.
Faktor Abiotik
Nama Alat
Hasil
1.
Suhu tanah
Soil termometer
29 ˚C
2.
Kelembapan udara
Hygrometer
Suhu kering : 30 ˚C
Suhu Basah : 28 ˚C
3.
Ph tanah
Soil tester
5,2
4.
Suhu udara
Termometer
31 ˚C

4.2.        Pembahasan
Pada pratikum ekologi kami melakukan percobaan di lingkungan Universitas Bengkulu. Kami membuat plot 4x4 m dan kami juga membuat plot 1 x 1 m di dalam plot 4x4  m. Di dalam kedua plot tersebut kami banyak menemukan tumbuhan dan hewan. Pada plot 1x1m terdapat tumbuhan spesies 1 jumlahnya ada 4 ,spesies 2 jumlanya ada 2, dan spesies 3 jumlahnya ada 2 juga. Dari hasil pengamtan kami tumbuhan tersebut membentuk populsai kecil seperti spesies 1,2,3.
Pada plot 1x1 m juga terdapat hewan yaitu nyamuk jumlahnya tak terhingga, cacing jumlahnya tak terhingga, semut jumlahnya puluhan, dan langu jumlahnya tak terhingga. Hewan tersebut masing-masing membentuk populasi kecil dan polpulasi besar. Hewan yang membentu populasi kecil misalnya pada semut. Dalam pengamtan plot 1x1 m yang kami dapatkan jumlah semut hanya puluhan dibandingkan jumlah populasi nyamuk, cacing, dan langu yang jumlah tak terhingga. Hewan tersebut membentuk suatu komunitas.
Pada plot 4 x 4 m terdapat tumbuhan spesies 1 yang jumlahnya ada 16, spesies 2 jumlahnya 17, spesies 3 yang jumlahnya 1, spesies 4 yang jumlahnya ada  9, spesies 5 jumlahnya ada 2, spesies 6 jumlahnya ada 1, spesies 7 jumlahnya ada 1, spesies 8 jumlahnya ada 1, spesies 9 yang jumlanya ada 5, dan spesies 10 jumlahnya ada 10. Pada tumbuhan tersebut ada yang membentuk populasi dan ada juga yang individu. Pada plot  4 x 4 m terdapat Tumbuhan yang hidup individu antara lain spesies 3,6,7,8,.
Dan tumbuhan spesies 1,2,4,5,9,10 membetuk populasi, populasi tumbuhan tersebut membentuk suatu komunitas. Pada plot 4 x4 m juga terdapat hewan yaitu nyamuk yang jumlahnya tak terhingga, semut yang jumlahnya puluhan, cacing jumlahnya tak terhingga, langu yang jumlahnya tak terhingga dan kumabng hitam yang jumlahnya 1. Hewan tersebut membentuk populasi besar dan populasi kecil tapi ada juga hewan yang hidup individu,misalnya kumbang hitam. Populasi hewan tersebut akan membentuk suatu komunitas.
Pada plot 1 x 1 m dan plot 4 x 4 m terdapat populasi hewan dan tumbuhan. Dari populasi masing- masing tumbuhan dan hewan tersebut akan membentuk suatu komuitas tumbuhan dan komunitas hewan.
Dari kedua plot tersebut terdapat komponen abiotik, misalnya cahaya matahari, udara (factor suhu dan kelembaban udara), Tanah (factor suhu, pH dan kadar air). Komponen abiotik dan komponen biotik pada kedua plot tersebut saling berintraksi. Masing-masing tumbuhan berperan sebagai produsen dan hewan berperan sebagai konsumen. Kompunen Abiotik dan komponen biotik tersebut saling berintraksi dan menghasilkan hubungan timbal balik. Misalnya tumbuhan sebagai produsen, untuk menghasilkan makanan membutuhkan komponen abiotik seperti cahaya matahari serta air dan unsure hara yang terdapat dalam tanah. Selanjutnya seperti konsumen kumbang hitam yang memakan tumbuhan hijau. Pada habitatnya yang lebih besar proses makan dan di makan tersebut akan terus berlanjut. Konsumen II akan memakan konsumen , konsumen III akan memakan konsumen I hingga nanti makhluk hidup akan mati dan di uraikan oleh Dekomposer. Siklus tersebut biasanya di kenal sebagai rantai makanan.
Pada pengamata factor abiotik terdapat suhu tanah, suhu udara, kelembaban udara, dan pH tanah. Suhu tanah diukur dengan menggunakan alat yaitu Soil meter.
Menurut literatur, suhu tanah normal adalah 250C. suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sediki air yang di serap oleh akar.,karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabakan kelayuan tanaman, suhu udara di ukur menggunakan thermometer.Menurut literatur,suhu udara normal yaitu 30-380C
Pada pengamtan kami tentang kelembaban udara menggunakan hygrometer yang di putar setinggi badan dalam waktu 15 menit didapat hasil suhu kering 30 ˚C dan suhu basah 28 ˚C. kelembaban udara menunjukan besarnya kandungan air di udara. Kelembaban memiliki pengaruh penting terhadap laju hilangnya air pada tumbuhan dan hewan. Jika kelembaban rendah, transpirasi atau penguapan akan meningkat dan bgitu pula sebaliknya.
Untuk mengukur pH tanah kami menggunakan soil tester. Ph tanah sangat penting karena tanah mengandung beberapa unsur hara yang sangat di butuhkan tumbuhan dalam jumlah tertentu untuk tumbuh,berkembang,dan bertanahn terhadap penyakit. Menurut Sri pujianto dalam bukunya Menjelajah Dunia Biolog, umumnya organisme dapat hidup dengan baik pada lingkungan dengan pH (derajat keasaaman) netral yaitu sekitar 7. Dan pada hasil pengamatan kami kami memperoleh pH 5,2. Jika lingkugan yang terlalu asam atau terlalu basah tidak baik bagi kehidupan organisme di dalamnya
 Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan ini jadi pada plot kecil yaitu plot 1x1 merupakan suatu kumpulan dari makhluk hidup baik biotik maupun abiotik, hal iniii dimpamakan sebagai komuntas. dan pada plot yang besar ini mempunyai kapasitas wilayah yang lebih besar yang mempunyai beberapa komponen biotik dan abiotik yang saling berinteraksi. atau disebut juga dengan kumpulan dari komunitas-komunitas dari plot 1x1 membentuk suatu kesatuan yang disebut ekosistem.
dalam ekosistem semua komponen baik biotik maupun abiotik memiliki suatu hubungan yang memiliki hubungan timbal balik yag sangat erat untuk melaksanakan suatu kehidupan ata ynag dsebut dengan ekologi
Ekologi tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara tanaman dengan lingkungannya. Tanaman membutuhkan sumberdaya kehidupan dari lingkungannya, dan mempengaruhi lingkungan begitu juga sebaliknya lingkungan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Ekologi dibagi atas dua bagian yaitu Sinekologi dan Autekologi. Pembagian ekologi, tingkatan organisasi makhluk hidup, tujuan dan perkembangan ekologi tanaman, pembagian ilmu ekologi.Pada prinsipnya ditinjau dari biologi, makhluk hidup dapat dibagi atas dua bagian besar yaitu, hewan dan tumbuhan. Kedua kelompok ini sangat tergantung kepada faktor-faktor yang ada diluar dirinya baik itu secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain tidak ada satu makhluk hidup pun di dunia ini yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung dengan faktor lainnya. Faktor luar yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup ini disebut dengan lingkungan.Manusia sebagai makhluk hidup telah terlibat dan tertarik dengan masalah- masalah lingkungan sejak dahulu kala walaupun mereka tidak mengerti perkataan ekologi itu sendiri. Dalam masyarakat primitif setiap individu untuk dapat bertahan hidup memerlukan pengetahuan terhadap alam lingkungannya. Alam lingkungan (environment) ialah alam diluar organisma yang efektif  mempengaruhi kehidupan organisma tersebut. Setiap tanaman menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian ini berguna untuk mempertahankan hidupnya.Ekologi merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Yunani yaitu oikos berarti rumah dan logos berarti ilmu atau pelajaran. Secara etimologis ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dan rumah tangganya. Dengan kata lain defenisi dari ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan defenisi di atas maka yang dimaksud dengan Ekologi Tanaman adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara tanaman (tumbuhan yang dibudidayakan) dengan lingkungannya. Lingkungan hidup tanaman dibagi atas dua kelompok yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Dari lingkungan inilah tanaman memperoleh sumberdaya cahaya, hara mineral, dan sebagainya. Kekurangan, kelebihan atau ketidakcocokkan akan menyebabkan terjadinya cekaman (stress) pada tanaman.Berdasarkan makna ekologi di atas maka jelaslah bahwa ekologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ilmu biologi. Oleh karenanya Ilmu Biologi sering disebut dengan biologi lingkungan. Ekologi merupakan bagian kecil dari Biologi. Yang termasuk dalam ruang lingkup biologi ialah organisma, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfir. Jika kita perhatikan bahasanbahasan dalam mempelajari ekologi ternyata masing-masing ilmu yang membahas suatu individu/grup tidak terlepas dari membahas masalah ekologi. Dari penjelasan ini dapat dilihat ternyata ekologi merupakan ilmu yang cakupannya amat luas.Pelajaran mengenai lingkungan hidup organisma sudah dipelajari sebelum kata ekologi itu sendiri diperkenalkan oleh ahlinya. Nenek moyang kita pada jaman dahulu telah berupaya untuk memelihara lingkungan, yang terbukti dari mitos mitos yang muncul seperti ”jangan menebang pohon yang rindang karena ada penghuninya”. Ini adalah salah satu upaya mereka untuk memelihara ketersediaan air. Mitos-mitos mengenai pemeliharaan lingkungan ini relatif cukup banyak, karena masing-masing suku yang ada di Indonesia memilikinya. Gambaran ini memperlihatkan bahwa manusia merupakan organisma yang memiliki kekekuatan penuh yang mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya. Pengetahuan Ekologi berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia itu sendiri.Tujuan utama mempelajari ekologi tanaman adalah memperoleh hasil yang optimal dari teknik budidaya yang dilakukan dan menjaga lingkungan agar terhindar dari kerusakan sebagai warisan untuk anak cucu kitaLingkungan akan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan tanaman dan organisme lain yang hidup di muka bumi. Oleh sebab itu pengetahuan tentang lingkungan tumbuh tanaman sangat dibutuhkan agar budidaya tanaman yang dilakukan dapat menghasilkan produksi yang optimum. Dalam agroekosistem lingkungan tumbuh tanaman menjadi bahan pertimbangan dalam rancang bangun aktivitas budidaya yang akan dilakukan. Desain lanskap dari budidaya tanaman juga sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan pada kawasan, penjadwalan dan teknik budidaya yang digunakan. Oleh karenanya pengetahuan tentang lingkungan sangat penting artinya bagi sektor pertanian.Ekologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari hubungan organisme dengan lingkungannya. Atau ilmu yang mempelajari pengaruh faktor lingkungan terhadap jasad hidup. Ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos yang berarti rumah atau tempat hidup dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah ekologi adalah pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya.Semua makluk hidup baik hewan maupun tumbuhan selalu menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya ataupun tempat tinggalnya. Lingkungan membawa perubahan bagi setiap makluk hidup yang menempatinya.Dalam topik praktikum kali ini ekologi akan sangat berperan penting bagi flora dan fauna disekitarnya. Ekologi merupakan lingkungan yang mempunyai arti luas dan terdapat unsur-unsur organisme yang terdapat didalamnya.
Kemudian dikenal istilah komunitas, yang mempunyai arti kumpulan populasi yang menempati suatu daerah tertentu. Komunitas dalam ekologi merupakan komunitas biotik dan abiotik. Biotik merupakan di mana anggota-anggotanya mempunyai habitat yangsama,misalnya komunitaspohon,komunitas serangga, komunitas rumput dan lain sebagainya. Sedangkanabiotik membentuk suatu sistem ekologi, misalnya ekosistem sungai,sawah, laut, kebun dan masih banyak lagi.
Individu merupakan organisme tunggal seperti seekor tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang manusia. Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-pohon cemara. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komponen abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup. Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya. Pada percobaan ini ada beberapa contoh dari komponen abiotik yaitu tanah, udara, suhu, sinar matahari, angin, dan mineral.
Komponen biotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu yang hidup (organisme). Komponen biotik adalah suatu komponen yang menyusun suatu ekosistem selain komponen abiotik (tidak bernyawa). 
Makhluk hidup dalam suatu ekosistem berperan sebagai konsumen biotik yang tersusun atas produsen sebagai organisme autotrofik yang dapat membuat makanannya sendiri seperti tumbuhan berklorofil,konsumen tingkat I yaitu herbivora (Pemakan tumbuhan), konsumen tingkat II yaitu karnivora( pemakan hewan lain ) dan kunsumen tingkat III yaitu omnivore ( pemakan tumbuhan dan hewan lain) serta terdapat dekompuder (pengurai). Selain itu juga terdapat kompunen biotic seperti air, cahaya matahari, tanah, dan lain-lain. Semua kompunen tersebut saling berintarksi satu sama lain untuk mencapai keseimbangan dalam ekosistem. Ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya di sebut ekosistem.
kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan yaitu adanya hubungan timbal baik yang kuat antara komponen biotik dan komponen abiotik disemua batas wilayah baik komunitas, ekosistem, dan bioma. komponen abiotik biasanya berperan sebagai penyedia bagi komponen biotik didalamnya, misalnya dalam proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan (komponen biotik) tidak bisa dilakukan tanpa bantuan sinar matahari dan air (komponen abiotik). selain itu semua makhluk hidup membutuhkan tempat tinggal yang merupakan komponen abioti sebagai alat untuk berlindung.
4.2.1.           Klasifikasi ilmiah
4.2.1.1.  Pada kumbang tanduk
Kingdom : Animalia
Pylum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Genus : Orytes         
Spesies : O. rhinoceros
Kumbang Hitam dikenal juga sebagai Kumbang Kotoran, ia mempunyai kebiasaan menggulung kotoran hewan lalu menggulungnya sehingga berbentuk bola dan kemudian menumpukkannya di dalam lubang sarangnya, hal ini dilakukan agar si betina dapat bertelur dalam kotoran tersebut. sehingga ketika menetas sang larva kumbang mendapatkan makanan yaitu yang berupa kotoran tersebut.
Kegiatan ini merupakan simbolisasi dari kepercayaan orang mesir kuno (dimana kebudayaan Pagan berasal) dimana bola tersebut di personifikasikan sebagai bola matahari (Dewa Ra) yang melintasi langit. Menurut kebudayaan Pagan kuno Mesir, Dewa Ra melintasi langit setiap hari dan mengubah jiwa dan raga manusia.
Proses mengerami telur yang dilakukan oleh Kumbang Hitam dijadikan simbolisasi matahari terbit dan siklus surgawi. Menurut kepercayaan Pagan juga, Kumbang Hitam atau Bambung Hideung (Zhunnda) atau Acarab digunakan sebagai jimat pelindung dari kejahatan khususnya yang berkaitan dengan mistis
4.2.1.2.     Nyamuk (Culex pipiens)
Kingdom    : Animalia
Filum         : Arthropoda
Ordo          : Diptera
Famili        : Culicidae
Genus        : Culex
Spies          : Culex pipiens
Nyamuk (Culex pipiens). yaituserangga kecil bersayap dan bisa terbang. yg betina memiliki sepasang sungut yg dipakai sbg pengisap darah manusia dan binatang. nyamuk bertelur di air yang tergenang sperti di parit, sumur, danau dll.. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa. Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentukprobosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisapdarah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Agak rumit nyamuk betina dari satu genus,Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.
4.2.1.3.     Pada semut
Kingdom     :Animalia
Phylum        : Arthropoda
Kelas           : Insekta
Subkelas       : Pterrigota
Ordo             : Hymnoptera
Familia         : Formicidae
Genus           : Monomorium
Semut (Formica yessensis) termasuk serangga eusosial yang berasal dari keluargaFormisidae, dan semut termasuk dalam OrdoHimenoptera bersama. Semut memiliki ebih dari 12.000 kelompok dan hidupnya di kawasan tropis. Semut di bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: semut pekerja, semut pejantan, dan ratu semut. Semut juga membuat sarang yang di dalamnya terdapat banyak semut atau dikenal dengan koloni semut. Koloni semut sering disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah kesatuan. Semut juga berkembang biak menjadi banyak. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa hewan-hewan besar.
4.1.2.4.     Pada lalat
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Hexapoda
Ordo : Diptera
Family : MuscidaeGenus : Musca
Spesies : Musca domestica
4.1.2.5.     Pada cacing
Kingdom : Animalia
Phylum  : Annelida
Class      : Clitellata
Order     : Haplotaxida
Family   : Lumbricidae
Genus    : Lumbricus
Species  : Lumbricus rubellus
Cacing tanah merupakan hewan tidak bertulang belakang (Invertebrata) yang digolongkan ke dalam filum Annelida, ordo Oligochaeta, dan kelas Chaetopoda yang hidup dalam tanah. Penggolongan ini didasarkan pada bentuk morfologi karena tubuhnya tersusun atas segmen-segmen yang berbentuk cincin (annulus), setiap segmen memiliki beberapa pasang seta, yaitu struktur berbentuk rambut yang berguna untuk memegang substrat dan bergerak.




BAB V
PENUTUP

5.1.    Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah kita lakukan terdapat beberapa kesimpulan yaitu :
5.1.1. Komponen-komponen biotik yaitu mencakup semua makhluk hidup yang   
          hidup, yaitu antara lain manusia, hewan dan tumbuhan
5.1.2. Komponen komponen abiotik yaitu mencakup semua benda yang takhidup, yaitu antara lain seperti buku, pena, pensil dan lain sebagainya
5.1.3. Adanya hubungan timbal balik antara komponen biotik da komponen abiotik, yaitu misalnya dalam ekosistem hubungannya sangat kuat yaitu biotik membutuhkan abiotik untuk hidup. dan abiotik membutuhkan biotik sebagai unsur keindahan.
5.1.4.Pengertian komunitas dan ekosistem itu berbeda yaitu, komunitas  merupakan kumpulan dari populasi biotik dan abiotik yang kecil, sedangkan ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas.
5.2.    Saran
berdasarkan percobaan terdapat beberapa saran yaitu:
5.2.1. berhati-hati dalam membuat plot, karena langsung turun kealam.
5.2.2. mengetahui apa yang harus di lakukan mengingat kit a bekerja langsung ke alam
5.2.3. tidak merusak alam, dengan cara tidak membuang sampah sembarangan.
5.2.4. lebih berpacu lagi untuk mengetahui setiap jenis mahluk hidup
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A dan Jane B. Reece. 2004. Biologi Jilid III. Jakarta: Erlangga
Kimball,John.w.1988. Biologi edisi kelima .Bogor : Erlangga
Priadi, Arif. 2010. Biologo Umum. Jakarta : Yudhistira
Setiadi, Dede,dkk. 1989. Dasar-dasar Ekologi. Bogor : Departemen pendidikan kebudayaan   direktorat jendral IPB
Resosoedarmo, S., K. Kartawinata, A. Soegiarto. 1986. Pengantar Ekologi. Bandung: Remadja Rosdakarya.
Soegiarto, DR . Apriliani.dkk.1993. Pengantar Ekologi. Bandung: PT. Remaja ROSDAKARTA
Sulistyorini, Ari, 2009. Biologi 1 . Jakarta : Balai Pustaka.
Syamsuri, Istamar. 2006.  Biologi.  Jakarta : Erlangga
Wirakusumah, Sambas. 2003. Dasar - Dasar Ekologi. Jakarta: UI Press
           (22 Desember 2015)










LAMPIRAN

Jawaban Tugas Pertanyaan
1.             Apa yang dimaksud dengan ekosistem, komunitas, populasi dan habitat ?
Jawab :
Ø   Ekosistem adalah suatu system ekologi yang terbentuk dikarenakan hubungan timbal balik antara hubungan biotik dan abiotic (makhluk hidup dan makhluk tak hidup). Yaitu hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ø   Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.
Ø   Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi diantara sesamanya.
Ø   Habitat adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak.
2.             Sebutkan komponen-komponen biotik dan abiotik?
Jawab :
Ø   Komponen biotik antara lain : rumput, pohon, daun, semut, nyamuk, tumbuhan sp, cacing.
Ø   Komponen abiotik antara lain : ada udara, tanah, air.
3.             Sebutkan alat yang digunakan untuk mengukur kelembapan tanah, suhu tanah, dan pH tanah ?
Jawab :
Ø   Hygrometer           :    alat pengukur kelembapan tanah
Ø   Soil thermometer   :    alat pengukur suhu tanah
Ø   pH meter                :    alat-alat pengukur pH tanah 



GAMBAR
Ø  Gambar alat
Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0624.JPG                    Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0625.JPG
                                                                                          Hygrometer    
Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0626.JPG                        Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0627.JPG
Soil Tester                                                             Termometer
Ø  Gambar untuk komunitas Tumbuhan yang ada dalam plot 4 x 4 m
Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0643.JPG              Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0642.JPG

Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0641.JPG    Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0639.JPG


Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0637.JPG    Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0638.JPG


Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0636.JPG                       Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0634.JPG

Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0635.JPG                      Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0633.JPG


Ø  Gambar untuk komunitas Tumbuhan yang ada dalam plot 1 x 1 m
Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0630.JPG             Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0629.JPG

Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0628.JPG
Ø  Gambar untuk komunitas Hewan yang ada dalam plot 4 x 4 m dan 1 x 1 m
Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0632.JPG                                Description: D:\gmbAR EKOLOGI\IMG_0631.JPG








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMANFAATAN TANAMAN TALI PUTRI SEBAGAI OBAT PENYAKIT GONORE

PEMANFAATAN TANAMAN TALI PUTRI SEBAGAI OBAT PENYAKIT GONORE Disusun Oleh :                                   ...